Rabu, 29 Juli 2009

Rancangan 1979 sampai 2009

by Abstrak Nawahun

Tulisan Zushi Saburo – How to go Bankrupt and Still Stay Afloat; The Ataka Affair dipublikasikan 1979 merupakan studi kasus Jepang sebelum 1983 yang diterapkan setelah 1997. Yang terjadi sama dengan kasus krisis Asia Tenggara- Indonesia masa krisis moneter. Tulisan kasus tersebut memuat beberapa hal; tentang depresi ekonomi dan beberapa tindakan yang dilakukan. Prolog dalam tulisan menjelaskan sejak krisis berakhir pada perang dunia II dan kolapsnya pasar modal tahun 1965- saat Yamaichi Securities bangkrut (perusahaan asuransi terbesar kedua di Jepang). Sama dengan ambruknya Lehman Brothers akibat tunggakan pinjaman kredit mortgage Amerika Serikat terhadap bursa saham dunia, setelah menyadari kejadian sesungguhnya dari otak dalang tragedi WTO 9/11 pada saat persetujuan senate terhadap kebijakan stimulus. Hingga, kepanikan mencegah dan melindungi kepentingan nasional dan pemberian pinjaman darurat dari Bank Jepang.

Dan tahun 1975 perusahaan Ataka, yang hampir keseluruhan dimiliki perusahaan Amerika, gagal memperoleh minyak impor buatan penyulingan Canada. Dan ditulis sebagai Ataka Affair; sebagai perusahaan serius yang menghadapi kepanikan finansial semasa 50 tahun terakhir. Sama jika di Indonesia, Chevron milik Amerika Serikat yang kemudian menyerahkan sebagian hasil operator kilang, hingga nepotism gate di Pertamina selama 8 tahun dengan tersangka korupsi pengadaan alat pemadam kebakaran, Hengky Samuel Daud. Pemulihan industri swasta dan sektor negara (Bank Jepang, Departemen Ekonomi, Industri Perdagangan dlsb) tergabung mencegah krisis dan merger dengan perusahaan asing C. Itoh. Penyelesaian krisis ekonomi di BPPN, merger dan privatisasi beberapa asset krusial yang merugikan negara.

Tindakan Insert : Sumitomo

Hingga skema drama mulai dilakukan dengan beberapa tindakan. Tindakan pertama, memasukkan Sumitomo (26 September, 1975), disisi lain A. Amerika tidak mampu memulihkan pinjamannya ke NRC (Newfoundland Refining Co.) dan memperoleh pinjaman lain ke Bank Tokyo untuk mendapatkan Trust Receipts atau ”TRs”. (dan 10 hari berlangsung kemudian, terpilih Presiden dari Demokrat dan meminta Presiden Ataka Amerika kembali ke Jepang untuk laporan detail terhadap persoalan NRC).

Kepercayaan incense- Ataka, hingga Sumitomo secara langsung mulai memeriksa keuangan Ataka dan bertanya ke perusahaan investasi Morgan Stanley, untuk menyelidiki partner bisnis, NRC. NRC mengimpor minyak mentah dari British Petroleum (BP) – hubungan dengan tiga perusahaan Ataka, NRC, dan BP – yang merupakan intrik dan berpotensi fragile. Perjanjian kontrak tersebut berakibat A.Amerika membayar BP untuk minyak mentah dari setengah pinjaman uang cabang Bank Sumitomo di New York, Bank Tokyo dan beberapa bank lainnya.

Dari informasi terakhir, Bank Sumitomo menganjurkan pemerintah untuk mulai pembicaraan rahasia dengan melalui undang-undang kerahasiaan negara dengan bank lain, hingga Oktober dan November. Sementara, Bank Jepang dan Departemen Keuangan menginstruksikan Sumitomo untuk merencanakan menalangi masalah Ataka. Mengambil pinjaman hutang sebesar $.300 milyar. Hingga, situasi rumor berminggu-minggu, dan media massa Mainichi Shinbun menulis berita pada 7 Desember dengan headline “NRC Takes Ataka for a 60 yen Billion Ride”, dan tanggal 7 adalah Minggu (Sunday- 26/12/2004).


Tindakan Insert : C. Itoh & Co
Setelah tindakan pertama memasukkan Sumitomo, tindakan skenario kedua adalah peran C. Itoh & Co. Terkecuali bank mayoritas- dan perusahaan yang dipercaya mampu melindungi dan menyelamatkan dari ambruknya keuangan adalah lima perusahaan perdagangan terbesar: Mitsubishi Corp, Mitsui & Co, Marubeni Corp, C. Itoh & Co dan Sumitomo Shoji. Bank Sumitomo menggunakan bank utama Marubeni, seperti juga C. Itoh. Dan Marubeni merubah bank utama dari Sumitomo ke Bank Fuji dan membangun anggota Bank Fuji dibawah Fuyo Group.

Disana, sejumlah eksekutif Marubeni berimplikasi dalam skandal Lockheed Aircraft, dengan skandal perjalanan dinas para eksekutif. Marubeni menghadapi banyak masalah. Sama halnya dengan Sumitomo Shoji dan C. Itoh. Sumitomo Bank secara alamiah pertama kali bergabung ke Sumitomo Shoji, dan juga anggota Sumitomo group. Namun, Sumitomo Shoji menolak permintaan bantuan bank, dan melakukan pembelaan kekerasan terhadap kebijakan perusahaan - yang sederhananya ingin mencegah resiko yang tak perlu. Kasus tersebut sama terhadap Manohara dengan Tengku Fakhri.

Tahun 1966, Hotta Shozo lalu Presiden Bank Sumitomo membicarakan presiden Sumitomo Shoji yang akan bergabung dengan Ataka membentuk “Greater Sumitomo Shoji”. Namun, rencana gagal saat bertemu dengan oposisi dari pemimpin Ataka Eiichi, Ataka & Co. Pada Januari, 12 -1976, presiden C. Itoh, Ataka, Bank Sumitomo dan bank Kyowa melaksanakan joint konferensi pers yang menyetujui terhadap ikatan bisnis total terkait merge beberapa masa kedepan. Harga deal bagi C. Itoh yang bersimpati dengan nasihat Sumitomo agar membangun kepercayaan internasional pada perekonomian Jepang dan berterima kasih atas bantuan Bank hingga depresi akhir tahun 20-an. Pertimbangan birokrat (noble) untuk mengatasi depresi, membuat C. Itoh melihat kesempatan emas menyokong pendirian industri berat mereka. Dan C. Itoh tidak ragu untuk memperluas operasi dan memindahkan Marubeni sebagai rumah perusahaan terbesar berada dibalik Mitsubishi dan Mitsui. Kasus invasi Amerika Serikat dibawah presiden G.W Bush terhadap Irak untuk menduduki teluk Kuwait, sebagai dana perbaikan cadangan ekonomi dengan mencari dosa-dosa Saddam Husein selama dekade sangsi oil for food.

Hingga, Ataka dan C. Itoh secara formal menanda-tangani persetujuan pada 1976, untuk mengakhiri putaran pertama negosiasi antara C. Itoh dan Sumitomo Bank. C. Itoh sendiri berharap mengirim seseorang sebagai perwakilannya pada Ataka dalam kapasitasnya sebagai wakil presiden, namun fakta perusahaan sebenarnya wakil bernama Matsui Yanosuke sebagai penasehat tertinggi. (Polemik mega listrik 10.000 megawatt- yang ternyata dirancang Jusuf Kalla).

Tindakan Insert : Serikat Buruh atau Gerakan Massa
Jaminan keamanan pekerja tidak memiliki serikat pekerja, hingga pada saat krisis terbentuk gerakan massa yang besar. Aksi demonstrasi massa 1998 menggulingkan rejim orba dan mundurnya presiden Soeharto akibat krisis ekonomi, serta demontrasi anti Thanksin Sinawatra 2005, yang merupakan kepanjangan tangan dari rejim pemerintahan sebelumnya yang korup sebagai gambaran era rejim pemerintahan Indonesia yang tidak transparan dalam pengelolaan berbagai kebijakan sentral; migas dan mineral, liberalisasi pendidikan, kebijakan tenaga kerja outsourcing, kenaikan biaya ONH, liberalisasi asset negara penting (listrik, telekomunikasi Indosat,) dlsb, hingga 2008 Thaksin Sinawatra digulingkan dan digantikan pemerintahan sementara, hingga terpilihnya Abhisit Vejjajiva.

Persatuan serikat tersebut menyebut IM atau inaugural meeting, dimana para anggota menyampaikan resolusi inkonstitusi menentang keterkaitan bisnis dengan C. Itoh dan menghendaki 100% rehabilitasi program korporasi manajemen Ataka. Dan dalam seminggu, 87% dari semua pekerja bergabung dalam serikat pekerja, dan sebulan kemudian General C. Itoh mensubsidinya (kenaikan BBM dialihkan subsidi BLT).

Gerakan massa memiliki potensi kekuatan massa yang besar saat pemimpinnya radikal atau menyimpang, yang mudah membangkitkan oposisi untuk merger dan melakukan gerakan massa yang memaksa keluar 89 anggota yang mendukungnya, seperti Tragedi Tianamen, April 1989 yang diprediksikan sesudahnya setelah Revolusi Iran 1979. Tidak berlebihan kemudian, jika pondok pesantren Ziadatul Mubtadiat, Pondok Kopi, Jaktim ditengarai memobilisasi massa suara pemilu besar-besaran secara spiritual, seperti saat demo pemekaran provinsi Tapanuli lepas dari Sumatera Utara dan terbunuhnya Ketua DPRD Abdul Azis Angkat dihantam ditengah massa, yang sebenarnya terlambat lebih dulu terhadap rencana pemekaran propinsi Banten (Situ Gintung, Tangerang, Banten atau tsunami dalam kota).

Gerakan massa juga mudah digerakkan dengan beberapa hal yang mengancam, seperti kebijakan 4 menteri 2008 yang merugikan tenaga kerja hingga berlangsung demonstrasi buruh dikota-kota khusus di Indonesia atau lewat titipan bantuan kebijakan yang mengancam massa lokal tapi memiliki tujuan darurat internasional tapi penerapan yang keliru, seperti ingin diberlakukannya undang-undang keperawatan medis yang mengancam keberadaan perawat domestik atau pembangunan sentra bisnis di Pematang, Siantar yang menggusur gedung SMA 4, yang dibaliknya ada tujuan dari titipan kebijakan khusus, hingga berpotensi menggerakan massa.

Tindakan Insert : Sumitomo versus C. Itoh
Tindakan terakhir adalah Sumitomo versus dengan C. Itoh. Negosiasi antara Bank Sumitomo dan C. Itoh fokus terhadap merger dengan Ataka mulai 12 Oktober 1976. Tentang penggunaan label harga atas hak-hak dan konsensi perdagangan dan kebutuhan permintaan pegawai C. Itoh dapat terpenuhi. Indikasi karakter harga murah terhadap hak dagang Ataka dengan tenaga kerja murah dan lebih sedikit pada C. Itoh sangat diperlukan, karena akan semakin mengurangi biaya pengeluaran Sumitomo yang akan menjadi perhatian serius terhadap potensi ancaman affair dengan menggunakan 2 praktek khusus nantinya (ganda).

Pada putaran negosiasi khusus pertama, Sumitomo mengajukan agar C. Itoh membayar 900 milyar yen bagi hak-hak dagang Ataka dan mengambil 2400 pegawainya. Dan kemudian C. Itoh mengajukan protokol bahwa 300 milyar yen adalah harga adil bagi 700 pegawai. Hingga Sumitomo sepakat dengan penawaran 550 milyar yen bagi hak dagang Ataka dan 1600 pegawai C. Itoh. Praktek penawaran tersebut sangat khusus dalam perang dagang dipasar dan birokrasi, yang memudahkan mengetahui ciri-ciri Gatesimns.

Terlebih perang dagang via media promosi yang sangat gencar dilakukan berhadapan dengan masing-masing kompetitor untuk membentuk citra dan opini publik. Dengan berakhirnya konflik perang berarti tanda akan memunculkan industri ekonomi baru sebagai loss risk responsibility. Produk-produk label akibat konflik perang beredar dan menguasai konsumen dipasar domestik dan internasional mulai era 80-an, di Indonesia elektronika Samsung, Panasonic, Sony, Siemens mobile phone membanjiri pasar Indonesia. Pada industri otomotif 1984, merekam pangsa pasar Daihatsu terbesar (25,4%), Mitsubishi (22,6%), Toyota (19,5%) dan Suzuki (15,8%). Dan di era 20-an bank Syariah Islam mulai diperkenalkan luas. Perang dagang merk dan industri keuangan menjadi metode komunikasi khusus menggunakan bahasa iklan promosi disemua media, terlebih lagi untuk kepentingan politik, hukum, kekuasaan sebagai cara-cara Gatesimns (dalam versus skandal kontroversi nepotism) talk to.

Kesimpulan
Kontribusi tulisan Zushi Saburo dalam buku Politics and Economics in Contemporary Japan, penerbit Kodansha International Ltd yang awalnya dipublikasi tahun 1979, edited by Murakami Hyoe and Johannes Hirschmeier sesungguhnya merupakan rancangan bagaimana Ataka Affair, dimulai, berakhir tragedi dan bagaimana tetap berlangsung kemudian. Mengingat rantai skenario catatan sejarah, Adam-Hawa berputra pertama mereka, Set dan Kain hingga masa peralihan nomaden pada keturunan Tenno yang merupakan cucu Dewi Matahari yang bernama Hinigo no Hikoto, yang turun ke bumi di Takachino-no-Mikoto mulai tahun 350 dari garis keturunan Kain. Dan Himiko dicatat sebagai Ratu pertama yang mendirikan negara di Jepang tahun 180 dengan pusat di Kyushu Utara yang diberi nama Yamatal, negara kecil yang memimpin aliansi antara 28 kerajaan kecil. Dan Jepang kontemporer sendiri, kemudian memiliki kontribusi terhadap rancangan akhir dari skenario jaman, anak keturunan waham dari Raja Langit dengan kitab Ramayana pada masa Ratu Kenconowungu di Mojopahit serta tulisan prasasti tentang masa kecil Yahya As, di Jawa (koleksi museum Mpu Tantular).

Tidak ada komentar: