Sabtu, 24 Mei 2008

SChedule ”Grand DesIgn of pSEudo ”

.

Part I


” If I was a man, indigo said ”, untuk hijrah ke matrepolis (: saat sudah uzur ceritanya diwaktu jaman-jamannya angkatan tak boleh bicara dulu ) duduk berdampingan disebelah samping kanan-kiri tuan berdasi dari golongan dengan asset level tower, level high building pencakra langit, level teknokratis, hingga sampai kuli si pembangunannya, bisa dibilang bikin meriang siang malam, ”bagaimana menguasai mereka, bagaimana menguasai mereka”. Indigo said it was necessary to know how, apalagi kalau cuma lulusan sma bisa apa?. Tapi, itu sudah kemarin dan usang banget ”kenapa bisa jadi demikiannya,nguasai harta diatas atas atasnya”, busyeet, mengalir dalam nadi segala cara berdampingan sekaligus tebar-tebar jala kehidupan (maksudnya jala duit modal), hingga sampai si level kuli pembangunannya juga, dan akhirnya jadi ”the record man of the years”, bukan awardnya tapi record untuk menebarkan jalanya itu.

Menurut teori grand design ala Indigo, dari
  • teori

  • teori
  • ditelusuri dengan ini

  • maka teori ala Indigo mesti disepakati bahwa ”satanism ever life forever”. bagaimana pengakuan kesaksian seorang tahanan perang dunia pertama tentang pembantaian manusia di camp Nazi
  • detailnya
  • .
    aTau tahanan masa penggulingan teroris di aFGAniStan, dan maSa runtuhnya rezim Sadaam di Irak awal dekade 21-an. Belum lagi yang tercatat, diktator ”Idi Amin” dengan pembantaian kejinya di Afrika 90-an, dan sekelumit ”konflik middle east asia” yang tak tercatat hiStorisnya dengan berapa banyak perang yang terjadi.

    Dan banyak” banyak sekali pertumpahan darah, sekedar espansi belaka, vini, vidi, vici, mereka yang mengetahui. Namun, menuruti ala iNdigo tinggal tahu tokoh periodisasi satanisme waS life with it? dan yang sudah uzur biarlah uzur”,. karena jamannya saat ini adalah digitaliSasian yang realis dan amat realis, ”globalisasi yang amat global yang selalu disebut-sebut Hungtinton dengan civilisasi development-nya yang komunis menjadi republik soSialis di Uni Soviet, yang ujung-ujungnya mengarah pada label pijakan ekonomi paSar bebaSnya, yang sangking bebasnya mata uang juga dapat terjun bebas karena tergantung dengan patokan mekanisme pasar ato kerennya liberalisasi, dan terlebih lagi harga minyak turut bebas bergoyang, tapi bukan karena goyang gempa bumi ato semisalnya sesuai keadaan yang terjadi saat itu katakanlah ada yang mati syahid perang, atau kapal tenggelam. ( urutan masih US $. 45 lalu menginjak $. 60 kemudian mendadak US $. 75 - 90 dan 17/05 US $. 134 ).

    iLmiahnya sekian dulu, lalu bahaS tentang grand design ala iNdigo lagi, ” bagaimana dapat menguasai mereka, bagaimana dapat menguasai mereka”, dijaman yang sudah tak ada lagi pertumpahan darah, kecuali potensial regional di middle east asia dan beberapa daerah yang menjadi potensi dan tak perlu disebutkan nanti jadi perhatian spyware lagi (dan nanti penulis yang kebingungan telah memberikan ide jahat buat mereka :D). Dan teori Grand design ala iNdigo menyebut, nyawa dapat ditukar dengan "kehendak sementara", sementara adja entah 1000 nyawa atau 10.000 nyawa mempannya cuma 5 jam (mirip battery re charge cuman nanggungnya selamanya :( )dan menjadi patokan ”jompa-jampi baku” bagi ilmu dunia lelembut dan perdukunan, dan untungnya di iNdoneSIa tidak ada sama sekali, buktinya tSunami, gempa, bencana alam jarang terjadi, kecuali saat tSunami di aCEh, itupun cuma sEkali doang, ya...kan?

    Terus gRand dEsIgn ala iNdigo lagi ”, mengisahkan bagaimana legenda mahabrata diaplikasikan di aSia, import keilmuan dari yunani juga, ditambah dengan makhluk fantasi iNdonesia yang kaya ragam dan wasananya muncul keseluruhan dalam ”magnet aura mistis”, dan menjadi fenomena dunia sekarang. dan PerSoalannya hanya ” sebuah keinginan ”, keinginan yang mulanya sederhana bergelut dengan berbagai pikiran yang terus bergerak dengan didaktis, ”tesis dan anti-tesis”. Kemana pikiran itu menuju, disitu terjadi pergolakan anti thesis, penunjukan, penunjukan dan pembuktian diri, dimana narsis menjadi sorotan pandangan dan kumbang-kumbang sebagai hasil pembuktiannya. pErSoalannya hanya sebuah keinginan diri namun terus mekar dan mekar, ”dan bisa jadi demikiannya”. iLMu gaib, tak sekedar menuruti kehendak-nya namun juga, berkembang ke tahap ”babi ngepet”, dan sEkedar adu jago. gimana dapat uang tanpa perlu bekerja tapi berbobot, misal playin valas ato rate harga minyak juga :D. Atau dapat berada disuatu keputusan "urgent" atau adu jago agar mendapat sImpati lawan jenis. Itu semua Ilmu gaib sanggup melakukannya. Tapi hukumnya pidana, ingat PIDANA!!.

    Lanjut, fenomena narsis ini tampaknya sering digembor-gemborkan dari beberapa yang tak ingin kenormalan, ”dengan jelmaan-jelmaan bahwa yang paling menarik adalah pemenangnya” dan serentetan upaya yang sudah-sudah", bikin stress, cemburu, can't make the higher than, jengkel dan terutama gendam gulana (GIgi feat song panas itu loo... inspire banget fenomenanya) jika diperhatikan kesederhanaannya adalah sebuah penghargaan, eksistensi diri sebagai sebuah hari yang bermakna, berarti dan berdaya guna. ”Jika tesis jangan, berarti anti thesisnya Iya ”, sebagai balas sakit hati atas ketidak-pedulian terhadapnya. Maka yang terjadi Harga minyak jangan naik karena rakyat banyak kesusahan, namun melambung karena treatment jelmaan membuatnya, dan setelah menyadari hanya karena ”jatah hajat kebutuhan rumah tangga tak terpenuhi”, harga pun sulit normal kembali. She's poorly souls".


    antara email dari west afirca dan
  • sama dgn
  • lalu dgn


  • the real life

  • perlu dan terima kasih
  • Jumat, 16 Mei 2008

    mengetuk narsis",,

    .

    "develop-mentalis discourses" should be safety for other lifes


    Narsis selama 14 tahun telah menerapkan bagaimana menjadi seorang pemimpin. Lewat pantulan cermin, Narsis memiliki pedamping, yang tak ubahnya sama dengannya, namun perbedaannya hanya pada "UUD: ujung-ujungnya duit". Selama itu Narsis banyak menyerap pemikiran Narsis pedampingnya. Bahwa segala sesuatu takaran adalah mengacu pada "the haves will give a power", hingga Narsis melakukan hal yang dilakukan pedampingnya.

    Berbulan-bulan, bertahun-tahun, Narsis menerapkan UUD-nya dan menjadi seorang tanpa perasaan. Hingga pada suatu hari, ia mendapatkan suatu pelajaran berharganya: ia menjumpai seorang tanpa tangan, tanpa embel-embel "the haves" namun disegani dan menjadi kepala disana. Orang itu, hanya dengan kedua kakinya menurunkan bantuan ke sejumlah orang-orang yang tertimpa musibah. Dengan logika perhitungan, kedua kaki sanggup meringankan seorang nyawa yang masih bisa diselamatkan, ketimbang perhitungan tanpa melakukan apapun, berarti yang lain juga tidak mendapat apa-apa. Perhitungan "the haves will give a powernya" sontak agak berkurang. Menjadi pemimpin bukan lagi karena perhitungan dagangan kemudian aplikasi intelek, tapi bagaimana cara orang dengan ketidak-mampuan mampu meringankan kesusahan orang lain, dan orang lain yang menyebutnya sebagai pemimpin, bukan dari dirinya".


  • again...again....!!


  • donate for...
  • Sabtu, 10 Mei 2008

    No Epic, but sad ending…..”

    .

    Koresponden Jermanis ditugaskan membaca HAI Magazine, eds. XVII, di ruang pustaka yang kebetulan berada disimpang depan majelis dakwah, 9 May 2008. Dengan kepribadian terbaliknya, “ inspirasi menjadi sutradara macam Jon Favreau, yang mencasting pemain, seperti Robert Downey Jr sebagai Tony Stark, Gwyneth Paltrow sebagai Virginia Potts dan Terrence Howard sebagai Letkol James Rhodes, berkisah tentang ambisius milyarder yang buat “The Jerico”, sebagai senjata kekuatan hingga ia ke Afganistan. Proyek ambisius-nya juga membuat tiruan “Jerico“, serta kostum besi yang anti peluru. Hingga, pada bagian halaman tentang novel yang dibuat Java Joe. Lelaki yang umurnya berkisar 30-an, namun pikirannya mirip bocah lugu di halaman 69, tentang “Rahasia Kebangkitan Roro Jonggrang” dan mendadak denial pada halaman 70-71, mengenai Nico bocah 13 tahun dengan proyek sekolah “Apophis- The Killer Asteroid”, yang mengada-ada dan berlanjut di sub pengetahuan dan model, hal 74 “. Pembacaan berhenti hingga bertanya-tanya?
  • nana inspire


  • Mengapa koresponden jermanis “read with stylist“, jika dianalisa, dicermati, diperhatikan sedemikian rumitnya ?// mendasari dari halaman ke halaman, sesungguhnya jika menarik benang merah dari kejadian, “ada apa sebenarnya?”. Dibalik personal, sesungguhnya ada apa gerangan. Kita disini (red: yang dibacakan) sama-sama pernah melakukannya (kecuali, penulis), di selang dasawarsa dan pasca pemulihan, lalu dengan bertobat lalu dimaafkan begitu sadja?

    9 Mei, kurang lebih dua setengah bulan lalu? 18 Maret kurang lebih dua tahun silam? Inspirasi menjadi sutradara muncul bak imajinasi giras”, bermain peran dalam dunia akting. Contoh saja seorang Jon Favreau, saat terjun langsung menyaksikan real film garapannya ditonton beribu-ribu penonton, reaksi apa yang dirasakan sang sutradara pembuat movie? Tentu yang pasti, bukan tekanan batin, dilematis, dan gundah gulana. Karena cuma ia yang tahu?//…
  • lika-liku konflik


  • Bagaimana dengan sang sutradara Hanung Bramantyo, dalam serial kocak “eXtraLarge”-nya, selama dasawarsa 50 bulan yang menyemarakkan jagat perfilman indonesia. Bukankah, bintang-bintang-nya turut andil memerankan karakter “peran hanya dalam film”, disamping sang sutradara, yang melejitkan mereka?//

    Tidak sesingkat memaknai jawaban seketika itu, menjadi “sang sutradara”, in real life apalagi dalam lintas trans-genetik, ke-aku-an tokoh menjadi utama dalam sebab musabab, dan sang sutradara sekali lagi tidak memicu mereka menjadi tokoh ke-aku-an. Mereka yang menjadikannya, dan meng-eksistensikannya. Simak Rico Thampaty, Dewi Persik, bagaimana problematika persona,
  • dualisme peran
  • pernik kehidupan
  • ke-aku-an diri
  • persaingan dunia peran
  • mediasi


  • Dan tentu saja, BUKAN mereka.


  • Donasi untuk myanmar


  • http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/04/tgl/25/time/103759/idnews/929273/idkanal/398/

    Jumat, 02 Mei 2008

    “em genetic, not cloning”

    .

    PrototipeGenetic dan cloning specified yang telah termaktub pada eeEee, kurang lebih rentang waktu ninety to two thousand atau 1398 hijriah, pada awal abad 21 terinvent “cloning” munusia kembar identik yang dibuat oleh ilmuwan Ian Wilmut, A.E. Schieneke, J. Mc. Whir, A.J. Kind, dan K.H.S. Campbell. Yang diuji cobakan secara science biologis, bahwa 48 gen kromoson menurun dengan dominannya gen marital atau patriakal, baik secara lahiriah fisik ataupun pada sifat kepribadiannya. Serupa tapi tak sama.
  • lebih lengkapnya


  • Lain halnya dengan PrototipeGenetic yang mengilusikan imitasi munusia dengan ilmu nalar lewat alam clone yang disadur dari mistik kejawen dalam kosmologi jawa yang menyebutnya sebagai “keblat papat lima pancer”. Yang sadurannya yakni arah wetan, kidul, kulon, dan lor serta pancer berarti tengah. Tengah disini sebagai pusat kosmis manusia jawa. Sedang arah kiblat juga terkait dengan perjalanan hidup manusia, yang hidupnya didampingi keblat papat lima pancer atau sering disebut jin khodam. Kadang papat yaitu kawah, getih, puser dan adhi ari-ari, sedang pancer merupakan ego atau manusia itu sendiri.

    Perihal, sinkronisasi saudara gaib berjalannya seiring dengan arah kiblat manusia Jawa. Kawah berwarna putih, berada disebelah timur (wetan, witan) ini yang mengawali kelahiran, dia pembuka jalan. Getih, berwarna merah disebelah selatan, puser bewarna hitam disebelah barat dan adhi ari-ari bewarna kuning berada diarah utara. Sedangkan yang ditengah adalah pancer, yaitu Mar dan Marti yang keluar lewat margahina, secara lahiriah. Namun, sebenarnya kelahiran Mar dan Marti dari dada, saat bayi dilahirkan. Mar dan Marty akan selalu menjadi jodoh. Jika dalam kehidupan terjadi pernikahan antara laki-laki dan perempuan sebenarnya hanya gambaran perpaduan Mar dan Marti saja.

    Keempat saudara gaib ini, akan mempengaruhi khusuk tidaknya seseorang menjalankan ritual, sehingga harus dikendalikan dalam perilaku mistik. Perpaduan kadang papat hanya bisa dilakukan melalui batin, sebelum aku meninggal dunia. Pada hari kiamat nanti, memang manusia telah menjadi sukma. Saat itu, akan dihadapkan pada jajal laknat berupa anjing dan celeng (babi hutan) bersinar hitam, yang tak lain adalah puser. Lalu, ada cahaya dari seekor kelabang (klabang kures), tak lain darah “aku”. Ada lagi naga yang bercahaya kuning, yaitu adhi ari-ari dan akhirnya tampak raksasa besar, bersinar putih – inilah kawah. Dan terakhir muncul yakjuja wa makjuja (yakjud makjud) yang selalu kembar, adalah Mar dan Marti.